• MENU

  • Ketegori Artikel

  • Polling

  • FANSBOOK

Disperindag Siapkan Operasi Pasar

Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Enrekang mulai curiga sebagian pedagang dan tengkulak telah mempermainkan harga beberapa komoditas hasil pertanian. Kecurigaan itu muncul setelah melihat selisih harga cabai yang dianggap terlalu jauh dengan daerah lain.Di beberapa daerah, harga cabai dilaporkan melonjak hingga menembus harga ratusan ribu. Namun tidak demikian di Kabupaten Enrekang. Harga cabai di Bumi Massenrempulu tetap stabil, antara Rp20-25 ribu/kg. “Sepertinya ini permainan pedagang. Kalau kita melakukan pengecekan harga ke pasar, harga cabai tetap stabil,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Enrekang, Hanisah.

Di tempat terpisah, petani cabai juga mengaku harga tidak naik, meski di berbagai daerah ramai diberitakan soal harga cabai yang melonjak. Harga cabai di tingkat petani berkisar antara Rp15-17 ribu/kg.Meski demikian, secara umum lanjut Hanisah, harga kebutuhan pokok di daerahnya masih stabil.Namun saat harga melonjak, maka Disperindag tetap siap melaksanakan operasi pasar. “Kita melihat kenaikan harga sembako, seperti beras dan lainnya. Yang pasti, sampai sekarang harga masih stabil. Andaikan kenaikan harga, termasuk beras sudah melampaui batas toleransi, maka kita pasti melaksanakan operasi pasar,” imbuhnya.Pemkab tidak ingin terburu-buru melaksanakan operasi pasar. Jangan sampai operasi pasar justru mengganggu pedagang. “Kalau kita lakukan operasi pasar sekarang, maka usaha pedagang bisa terganggu,” jelasnya.Di tempat terpisah, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Enrekang, M Amiruddin didampingi Asisten I, Kasmin Karumpa serta jajaran Disperindag Enrekang, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Sentral. Asisten I Kasmin Karumpa menyatakan, sidak itu bertujuan melihat kondisi harga, terutama sembako.Namun sejauh ini harga masih stabil, kecuali beras yang memang mulai merangkak naik. “Sekarang beras kualitas super mencapai Rp7.500/liter,” ujar Kasmin.

Tinggalkan komentar